Blog

Peran E-KYC di Masa Pandemi

Pandemi yang masih dihadapi membawa dampak yang sangat besar terhadap aspek sosial masyarakat. Peran penting teknologi semakin terasa ketika manusia dihadapkan pada situasi sulit seperti sekarang. Hampir semua aspek kehidupan telah bersentuhan dengan teknologi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh tentang layanan electronic know your customer (e-KYC) yang berbasis data KTP elektronik. Layanan e-KYC dapat mempermudah proses onboarding pelanggan oleh berbagai penyedia jasa, baik dari sektor perbankan, kesehatan, asuransi, hingga fintech, yang bermanfaat mengoptimalkan pengalaman pelanggan dan meminimalisir risiko penipuan.

Proses e-KYC yang berjalan dengan menggunakan autentikasi biometrik seperti sidik jari atau pengenal wajah dapat mengakses database, sehingga verifikasi dapat dilakukan secara lebih cepat. Berikut ini beberapa peran e-KYC di masa pandemi:

  1. Mengurangi Risiko Kesalahan

KYC konvensional yang dilakukan secara manual rentan terhadap kesalahan yang disebabkan oleh human error. Misalnya, petugas melakukan kesalahan saat memasukkan data-data penting ke dalam sebuah sistem data. Akibatnya, proses administrasi pun menjadi terganggu. Sementara itu, e-KYC dinilai dapat mengurangi risiko-risiko kesalahan tersebut karena semua proses autentikasi dan verifikasi dilakukan secara otomatis. Bahkan, sebagian besar perusahaan yang menggunakan e-KYC sudah terintegrasi dengan identitas digital yang berlaku. Misalnya menggunakan e-KTP maupun kartu identitas lainnya yang menggunakan pola biometrik untuk autentikasinya.

  1. Mempermudah Proses Onboarding

Peraturan pemerintah mengenai pembatasan sosial masih terus berlanjut. Kondisi ini membuat para pelaku bisnis dan industri harus bergerak lebih aktif dan inovatif agar dapat terus menjalankan roda perekonomian. E-KYC memiliki peran penting untuk mempermudah proses onboarding pelanggan yang dapat dilakukan dimana saja tanpa perlu bertatap muka. Dalam e-KYC, verifikasi dilakukan secara online dan real time dengan otorisasi langsung dari pelanggan. Dengan demikian, pelanggan tetap dapat melakukan transaksi meskipun dilakukan dari di rumah. 

  1. Menjangkau Lebih Banyak Pelanggan

Dalam masa pandemi seperti saat ini, penggunaan e-KYC dapat menjadi solusi tepat untuk menghindari kontak langsung dengan pelanggan guna mengurangi penyebaran mata rantai Covid-19. Proses e-KYC yang dilakukan secara online memungkinkan pengguna semakin terbiasa dengan digital perbankan, sehingga akan lebih banyak yang menyukai opsi e-kyc ketika hendak membuka rekening baru. Riset Bain & Company tahun 2020 menunjukkan bahwa pertumbuhan pemakaian aplikasi mobile banking di Indonesia mencapai 44% per bulan (periode 1 Januari-31 September 2020). Ini menunjukkan bahwa pandemi telah mempercepat adopsi teknologi digital oleh para nasabah perbankan dan lembaga keuangan pada umumnya.

  1. Menekan Biaya Operasional

Pandemi telah memberikan dampak negatif terhadap pelaku bisnis dan ekonomi. Sehingga perusahaan secara tidak langsung dituntut untuk bijak dalam mengelola keuangan guna menghemat biaya. E-KYC dapat mengurangi biaya besar yang biasa dikeluarkan oleh perusahaan untuk proses verifikasi dan identifikasi calon pelanggan atau nasabah. Selain tidak lagi menghabiskan kertas untuk cetak formulir dan biaya transportasi untuk pengiriman dokumen karena semua bisa dilakukan via online, e-KYC memungkinkan nasabah untuk lebih efisien karena tidak perlu datang ke kantor langsung, menunggu antrian di lokasi, hingga menghabiskan waktu untuk mengisi formulir. 

Beeza merupakan perusahaan penyedia solusi sistem integrasi yang dapat membantu anda melakukan proses e-KYC dengan layanan verifikasi, identifikasi dan verifikasi jaringan yang kami miliki. Produk dan solusi dari Beeza memiliki kelebihan dalam sistem biometrik yang akurat. Segera hubungi kami untuk informasi dan pemesanan.