Blog Blog

Perbedaan On-Premise dan Cloud Computing

Dalam dunia bisnis, keberadaan teknologi informasi sangatlah penting dalam mendukung kebutuhan serta pengembangan bisnis organisasi atau perusahaan dalam skala besar, apalagi di zaman digital seperti sekarang. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menggunakan infrastruktur dan layanan yang tepat bagi bisnisnya. Berdasarkan jenis layanan teknologi informasi yang digunakan, ada dua sistem penyimpanan data yang dapat diadopsi oleh organisasi atau perusahaan, yaitu on-premise dan cloud computing

Cloud computing merupakan layanan komputasi yang menggunakan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, yang ditawarkan oleh cloud service provider kepada organisasi atau perusahaan. Seluruh infrastruktur sendiri disediakan oleh cloud service provider di mana perusahaan memiliki hak akses dan harus membayar biaya sesuai pemakain. Sedangkan On-Premise merupakan layanan teknologi yang dilakukan sepenuhnya oleh tim TI organisasi atau perusahaan dalam hal infrastruktur perangkat keras hingga perangkat lunak, termasuk pengelolaan dan pemeliharaan. On-premise sendiri memiliki server fisik yang biasanya terletak di lingkungan organisasi atau perusahaan tersebut atau sering disebut dengan istilah main site.

Semua kebutuhan TI ini tergantung pada sektor bisnis dan jenis bisnis itu sendiri. Beberapa perusahaan seperti startup yang berbasis aplikasi online  mungkin akan lebih fokus pada penggunaan cloud dibandingkan dengan pusat data yang bersifat on-premise. Namun bagi perusahaan yang meyakini akan pentingnya keamanan serta kendali terhadap pusat data dan aplikasi, akan memilih on-premise dibandingkan cloud computing. Baik on-premise maupun cloud computing, keduanya sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan yang dapat anda jadikan pertimbangan dalam memilih layanan penyimpanan data. 

Perbedaan On-Premise dan Cloud Computing

On Premise vs Cloud Computing Landscape 1024x726 1
Perbedaan On-Premise dan Cloud Computing
  • Deployment

On-Premise: Sumber daya di-deploy secara in-house dan berada di dalam infrastruktur TI perusahaan. Perusahaan bertanggung jawab untuk memelihara seluruh proses dan isu yang akan muncul, termasuk pemeliharaan berkala untuk menghindari server atau sistem downtime.

Cloud Computing: Ada beberapa jenis cloud computing yakni, public cloud, private cloud, dan hybrid cloud. Seluruh sumber daya untuk jenis cloud computing tersebut ditaruh di lingkungan dari penyedia cloud. Namun perusahaan dapat mengakses sumber daya tersebut sesuai kebutuhan data yang diinginkan.

  • Biaya

On-Premise: Perusahaan yang memilih on-premise bertanggung jawab untuk biaya pemasangan server, konsumsi power dan ruangan, serta  tenaga IT untuk mengoperasikan dan memelihara data center baik berupa hardware maupun software. Biaya investasi tersebut memang lebih besar di awal, namun untuk biaya operasional kedepannya akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan menggunakan layanan cloud.

Cloud Computing: Perusahaan yang memilih cloud hanya perlu membayar sumber daya yang mereka gunakan tanpa harus membayar biaya maintenance. Namun harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari penggunaan dan kebutuhan bisnis perusahaan.

  • Kendali

On-Premise: Dalam lingkungan on-premise, perusahaan memiliki hak akses penuh atas data mereka. Selain itu, perusahaan juga memegang kendali penuh atas apa yang terjadi, baik itu hal buruk atau baik. Perusahaan yang memiliki sensitivitas tinggi atas keamanan pribadi, biasanya akan ragu untuk menggunakan cloud.

Cloud Computing: Dalam lingkungan cloud computing, pertanyaan akan kepemilikan data masih menjadi pertanyaan yang mendasar. Data dan kunci enkripsi berada di vendor cloud, sehingga apabila hal yang tidak terduga terjadi, Anda mungkin tidak dapat mengakses data-data tersebut.

  • Keamanan

On-Premise: Memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Lembaga atau perusahaan yang memiliki informasi super sensitif seperti pemerintahan dan perbankan akan lebih memilih on-premise karena berhubungan dengan level keamanan dan privasi data, meskipun harus mengeluarkan biaya yang besar. 

Cloud Computing: Keamanan cloud computing masih menjadi isu. Terdapat banyak artikel yang membahas tentang pelanggaran cloud, mulai dari informasi pribadi karyawan hingga hilangnya properti intelektual perusahaan. Ini menjadi ancaman keamanan yang harus dihadapi oleh perusahaan yang menggunakan cloud computing.

  • Kepatuhan

On-Premise: Banyak perusahaan yang kini beroperasi di bawah kendali regulasi tertentu seperti perusahaan yang bergerak di telehealth, e-learning dan lain-lain. Untuk perusahaan-perusahaan yang berada dalam regulasi seperti itu, adalah suatu keharusan untuk tetap patuh dan tahu data mereka kapan pun.

Cloud Computing: Perusahaan yang memilih model cloud computing harus memastikan bahwa penyedia cloud mereka sudah sesuai dan patuh dengan regulasi yang ada di industri. Data-data yang sensitif harus diamankan, sekaligus konsumen, partner, dan karyawan harus memastikan data-data mereka sudah aman.

Baik menggunakan layanan cloud computing atau pun on-premise, sebaiknya Anda memastikan terlebih dahulu penggunaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Beeza merupakan perusahaan penyedia solusi sistem integrasi yang dapat membantu anda melakukan proses verifikasi, identifikasi dan autentikasi, termasuk layanan On-Premise bagi organisasi atau perusahaan. Produk dan solusi dari Beeza memiliki kelebihan dalam sistem biometrik yang akurat. Segera hubungi kami untuk informasi dan pemesanan.