Blog Blog

Identitas Pasien Telemedicine Semakin Aman dengan Biometrik

Telemedicine atau konsultasi online didefinisikan oleh American Academy of Family Physicians sebagai praktik penggunaan teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara jarak jauh. Layanan telemedicine ini telah diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2010. Dalam jurnalnya WHO menjelaskan praktik telemedicine dapat dibedakan menjadi dua, yakni asinkronis dan sinkronis.

Perbedaan keduanya terletak pada pengiriman data terkait yang diperlukan dalam konsultasi online. Dengan telemedicine asinkronis, data pasien bisa dikirim lewat email kepada dokter. Setelahnya dokter akan mempelajari data tersebut untuk kemudian menyampaikan diagnosis. Sedangkan telemedicine sinkronis dilakukan dengan cara interaktif secara langsung, seperti yang saat ini telah banyak dilakukan yakni melalui video call. Jadi baik dokter maupun pasien dapat berinteraksi secara langsung untuk konsultasi. Meski demikian, data pasien dapat lebih dulu dikirim ke dokter untuk dijadikan dasar diagnosis yang melengkapi konsultasi online.

Alur Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien ISOMAN

Sejak adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat virus corona, layanan dan pemakaian telemedicine di Indonesia semakin berkembang pesat. Lonjakan virus corona beberapa waktu lalu menyebabkan banyaknya pasien yang harus menjalani isolasi mandiri.  Berikut alur pelayanan telemedicine bagi pasien isoman

  1. Pasien harus melakukan tes PCR atau swab antigen di laboratorium yang telah bekerjasama dengan Kemenkes RI. Jika hasil dinyatakan positif, laboratorium akan melaporkan hasilnya ke Kemenkes RI. Sebagai bukti verifikasi, pasien akan menerima pesan Whatsapp dari Kemenkes RI secara otomatis.
  2. Pasien dapat melakukan konsultasi online dengan dokter gratis dengan mengklik link yang dibagikan Kemenkes RI.
  3. Saat melakukan konsultasi online, jangan lupa untuk menginformasikan jika kamu adalah bagian dari program Kemenkes RI.
  4. Setelah konsultasi dokter akan memberikan resep digital sesuai dengan gejala yang dialami pasien. Jika pasien termasuk dalam kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) atau orang dengan gejala ringan yang dapat melakukan isoman, obat dapat ditebus secara gratis.
  5. Untuk menebus resep obat secara gratis, pasien harus mengisi formulir di https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat . Unggah resep digital (JPG atau screen capture) yang diberikan oleh dokter, foto KTP, dan alamat pengiriman. Setelah resep dikonfirmasi oleh Kimia Farma, kamu hanya tinggal menunggu obat dan atau vitamin datang! (Obat atau vitamin diluar Paket A dan Paket B tidak diberikan dan bisa ditebus mandiri oleh pasien.
  6.  Kemenkes RI bekerja sama dengan SiCepat untuk mengambil pesanan obat dari apotek, dan mengirimkan ke alamat pasien.

Jika Anda positif COVID-19, namun tidak mendapatkan WhatsApp dari Kemenkes dan NIK tidak terdaftar setelah cek mandiri, hubungi WhatsApp Kemenkes RI 0811 1050 0567, email pedulilindungi@kemkes.go.id, atau Call Center di nomor 119 ext. 9

Penggunaan rincian identitas pasien dalam telemedicine untuk pendaftaran dan pendataan dengan menggunakan Whatsapp dapat membuka peluang kejahatan dalam pencurian data diri. Selalu pastikan whatsapp yang didapat berasal dari WhatsApp resmi Kemenkes Indonesia. Penggunaan biometrik untuk verifikasi dan autentikasi dapat membantu mempercepat dan mengamankan identitas diri pasien dari kejahatan online

BEEZA merupakan perusahaan penyedia solusi sistem integrasi yang dapat membantu anda melakukan verifikasi, identifikasi dan autentikasi. Produk dan solusi dari BEEZA memiliki kelebihan dalam sistem biometrik yang akurat. Segera hubungi kami untuk informasi dan pemesanan.