Perkembangan teknologi digital telah mempengaruhi dunia perbankan dan finansial. Kini telah bermunculan berbagai layanan yang ditawarkan oleh perbankan maupun perusahaan fintech untuk mempermudah transaksi ekonomi di kalangan masyarakat. Salah satu layanan fintech P2P landing yang menerima sambutan hangat dari masyarakat adalah paylater dan pinjaman online alias pinjol. Kedua layanan tersebut dianggap mampu menjawab keluhan masyarakat yang merasa kesulitan untuk menjangkau produk pinjaman konvensional.
Semenjak kehadiran layanan keuangan berbasis digital, masyarakat memiliki opsi tambahan yang lebih mudah dijangkau dan praktis untuk mendapatkan bantuan finansial. Dengan syarat pengajuan yang mudah dan proses yang ringkas, paylater dan pinjol mampu memudahkan aktivitas berbelanja untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Dengan perkembangan yang begitu pesat dan layanan yang begitu cepat diterima masyarakat, maka tak heran jika bank digital begitu tertarik dengan layanan tersebut.
Berikut adalah alasan mengapa paylater dan dan fintech P2P lending digadang-gadang akan menjadi masa depan industri bank digital:
1. Memiliki Infrastruktur untuk Meningkatkan Efisien dan Efektivitas Operasional
Saat ini bank digital tengah berlomba untuk memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki oleh fintech. Dengan platform yang sudah terbukti kualitasnya dan telah mendapatkan izin usaha serta status terdaftar dari lembaga khusus seperti OJK dan Bank Indonesia, fintech tentu memiliki infrastruktur yang tak perlu diragukan lagi. Ini menjadi alasan bagi bank digital untuk memanfaatkannya demi meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bisnisnya.
2. Fintech dan Bank Digital Sasar Konsumen dari Sektor UMKM dan Ritel
Baik fintech maupun bank digital, keduanya menyasar konsumen atau nasabah dari sektor UMKM dan juga ritel. Kedua sektor tersebut juga disinyalir akan menjadi sasaran para pemain bank digital di waktu mendatang. Dengan menjalin kerjasama dengan penyedia layanan paylater maupun perusahaan fintech, bank digital dapat lebih mudah mewujudkan rencana tersebut
3. Memiliki Ekosistem Tersendiri
Kemampuan fintech dan paylater dalam mengakomodasi nasabah berisiko tinggi dan terbukti berjalan dengan lancar, membuatnya mampu diterima dengan cepat oleh masyarakat. Pelaku fintech umumnya bergerak pada penyediaan layanan paylater di situs belanja online tertentu, maupun mengkhususkan diri untuk memberikan bantuan pinjaman atau permodalan bagi UMKM produktif pada nasabah yang tergolong ke kategori underserved dan unbankable. Oleh karena itu, berkolaborasi dengan fintech menjadi pilihan yang lebih efektif untuk bank digital dibanding harus memulai sistem di bidang teknologi yang baru lagi.
4. Tingkat Bunga Paylater dan Layanan Fintech Dirasa Menjanjikan
Selain mampu mengakomodasi nasabah dengan tingkat risiko tinggi, layanan yang ditawarkan oleh fintech pun dirasa memiliki tingkat bunga yang lumayan menjanjikan. Hal tersebut tentu saja mampu menjadi siasat untuk tetap bertahan di kondisi perkreditan yang tengah lesu akibat pandemi. Aktivitas channeling ini juga ternyata turut dilakukan oleh pihak perbankan digital daripada memilih obligasi negara yang memiliki margin lebih tipis.
5. Mampu Menghimpun Dana dari Pihak Ketiga dengan Nominal Kecil
Alasan lainnya mengapa fintech bisa menjadi penyelamat neobank maupun bank digital adalah dana dari pihak ketiga yang dapat dihimpun tergolong kecil. Nasabah yang berencana untuk mengajukan transaksi dengan nominal yang jumbo pun bisa dibilang sangat jarang. Di sisi lain, saat membutuhkan pinjaman dengan nominal yang besar, sebagai contoh, 5 miliar atau di atasnya, hal tersebut diberikan ke pihak bank konvensional. Jadi, ekosistem tersebut ingin mengincar dua pihak tersebut sekaligus.
Bank maupun fintech perlu lakukan ownership agar mampu berkembang dan mengakomodasi pasar yang lebih luas. Dengan peran fintech dan paylater yang begitu penting, bukan rahasia lagi jika dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan akan ada banyak bank yang berupaya mengakuisisi start up atau fintech guna memiliki ekosistem yang ada di dalamnya.
Sebaliknya, fintech yang memiliki dana besar juga akan berusaha mendapatkan bank kecil agar bisa mempunyai lisensi perbankan dan sekaligus menawarkan layanan perbankan digital. Tanpa adanya langkah ownership tersebut, pelaku perbankan maupun fintech akan kesulitan menentukan langkah strategis selanjutnya untuk mengembangkan serta mengakomodasi pasar yang lebih luas.
BEEZA merupakan perusahaan penyedia solusi sistem integrasi yang dapat membantu anda melakukan verifikasi, identifikasi dan autentikasi. Produk dan solusi dari BEEZA memiliki kelebihan dalam sistem biometrik yang akurat. Segera hubungi kami untuk informasi dan pemesanan.