Sidik jari manusia memiliki peranan penting sebagai alat identifikasi. Sidik jari biasanya dibutuhkan dalam berbagai proses administrasi untuk membuktikan otentisitas dokumen yang dibutuhkan atau proses penyidikan perkara pidana. Pemanfaatan sidik jari di berbagai bidang tersebut tentu memiliki alasan. Fakta bahwa setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda-beda merupakan salah satu alasan penggunaan sidik jari sebagai alat identifikasi. Apa sebenarnya yang membuat sidik jari orang berbeda-beda?
Genetik
Gen merupakan sebuah instruksi yang ditulis di dalam tubuh manusia. Gen yang diperoleh dari warisan orang tua dapat menentukan warna kulit, warna mata, bentuk hidung, pertumbuhan kulit hingga sidik jari. Sidik jari yang dimiliki setiap manusia bisa berbeda karena adanya perbedaan gen berdasarkan keturunan. Apabila orang tua mempunyai pola sidik jari tertentu, maka dapat dipastikan sang anak juga mempunyai unsur atau sedikit susunan pola tersebut. Dalam pembentukan sidik jari, gen hanya memberi desain dasar saja. Oleh karena itu, setiap orang biasanya memiliki pola sidik jari yang berbeda-beda.
Pembentukan Kulit
Sidik jari pada manusia muncul dan terbentuk ketika masih dalam kandungan. Secara perlahan, garis samar di bagian jari tangan dan kaki mulai terlihat jelas ketika usia kandungan mencapai enam bulan. Pertumbuhan kulit bayi dalam kandungan terjadi ketika dermis (lapisan kulit dalam) dan epidermis (lapisan kulit luar) saling bertemu. Pertemuan inilah yang kemudian akan membentuk pola-pola lekukan pada sidik jari. Selain dipengaruhi beberapa faktor gizi selama berada di dalam kandungan, bentuk sidik jari juga dipengaruhi pergerakan janin selama dalam kandungan. Menurut penelitian, pergerakan janin akan sangat acak sehingga hampir semua manusia memiliki sidik jari yang berbeda. Bahkan sidik jari antara jari kanan dan kiri seseorang bisa berbeda.
Lingkungan
Selain karena kedua faktor di atas, sidik jari juga dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan. Berbagai aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang, seperti memindahkan benda berat, memegang benda kasar, menyentuh cairan kimia, dan aktivitas lain yang menggunakan tangan dapat membuat pola sidik jari seseorang berubah. Perubahan tersebut terjadi karena sidik jari terus-menerus melakukan penyesuaian ketika mendapat reaksi dari lingkungan. Walaupun demikian, sidik jari juga dapat tumbuh kembali. Berbagai upaya yang dilakukan untuk menghilangkan sidik jari dengan cara dibakar maupun dituangkan cairan asam hanya membuat sidik jari tumbuh kembali dengan pola yang sama.
Dengan menelusuri atau meneliti lebih jauh, sidik jari dapat menjadi cara terbaik untuk mengidentifikasi seseorang karena sidik jari sangatlah unik. Setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda, bahkan kembar identik sekalipun. Selain itu, sejak lahir hingga meninggal, manusia selalu memiliki sidik jari yang sama dan tidak berubah.
BEEZA merupakan perusahaan penyedia solusi sistem integrasi yang dapat membantu anda melakukan keduanya. TIdak hanya dalam verifikasi dan identifikasi namun juga autentikasi. Produk dan solusi dari BEEZA memiliki kelebihan dalam sistem biometrik yang akurat. Segera hubungi kami untuk informasi dan pemesanan.