Beeza Fact Blog

Dark Web Hanya 5% dari Total Internet?

11. BeezaFact Dark Web Hanya 5 dari Total Internet 05 11zon

Pendahuluan Dark Web Hanya 5% dari Total Internet?

Dark web sering kali dikaitkan dengan aktivitas ilegal, peretasan, dan transaksi tersembunyi. Namun, banyak yang salah kaprah dan menganggap bahwa dark web adalah bagian terbesar dari internet. Faktanya, dark web hanya mencakup sekitar 5% dari total internet. Sisanya terdiri dari surface web (internet yang dapat diakses secara umum) dan deep web (bagian dari internet yang tidak terindeks oleh mesin pencari tetapi tetap legal, seperti email, data perusahaan, dan basis data pemerintah).

Meski ukurannya kecil, dark web memiliki dampak yang besar, terutama bagi bisnis. Banyak data yang bocor akibat peretasan akhirnya diperjualbelikan di dark web, dari informasi login akun hingga data kartu kredit. Selain itu, di sana juga terdapat layanan peretasan yang bisa disewa untuk menyerang perusahaan tertentu.

Lalu, bagaimana cara kerja dark web? Apa saja ancaman yang perlu diwaspadai? Dan yang paling penting, bagaimana cara melindungi bisnis dari dampaknya? Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang dark web dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghindari risiko siber.

1. Apa Itu Dark Web?

Dark web adalah bagian dari internet yang tidak dapat diakses melalui mesin pencari seperti Google atau Bing. Untuk masuk ke dark web, seseorang harus menggunakan perangkat lunak khusus seperti Tor (The Onion Router) atau I2P (Invisible Internet Project), yang menyembunyikan identitas dan lokasi pengguna.

Tidak semua aktivitas di dark web bersifat ilegal. Ada beberapa alasan mengapa dark web digunakan secara legal, seperti:

✅ Menjaga privasi komunikasi di negara dengan sensor ketat
✅ Forum diskusi anonim untuk jurnalis dan aktivis
✅ Platform whistleblower untuk membongkar kasus korupsi dan pelanggaran hukum

Namun, karena sifatnya yang anonim, dark web juga menjadi tempat transaksi ilegal, seperti:

❌ Penjualan data pribadi (email, password, kartu kredit)
❌ Marketplace narkoba, senjata, dan barang terlarang lainnya
❌ Jasa peretasan dan serangan siber

Keberadaan dark web yang sulit dilacak menjadikannya sarang bagi pelaku kejahatan dunia maya untuk beroperasi tanpa mudah terdeteksi oleh otoritas.

2. Perbedaan Dark Web, Deep Web, dan Surface Web

Banyak orang masih bingung membedakan antara dark web, deep web, dan surface web. Berikut adalah penjelasannya:

Tipe InternetCiri-CiriContohPersentase dari Total Internet
Surface WebDapat diakses melalui mesin pencariWebsite berita, media sosial, e-commerce5%
Deep WebTidak terindeks oleh mesin pencari, tapi legalData perbankan, email, database perusahaan90%
Dark WebHanya bisa diakses dengan perangkat khusus seperti TorForum hacker, transaksi anonim5%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa dark web hanya bagian kecil dari internet, tetapi memiliki dampak besar terhadap keamanan siber.

3. Bahaya Dark Web bagi Bisnis

Meskipun hanya mencakup 5% dari internet, dark web menjadi ancaman serius bagi bisnis, terutama dalam hal keamanan data dan serangan siber. Berikut adalah beberapa bahaya utama:

📌 a. Kebocoran Data Bisnis

Serangan siber yang berhasil menembus sistem keamanan perusahaan dapat mengakibatkan kebocoran data pelanggan, informasi karyawan, hingga rahasia bisnis. Data yang bocor ini sering kali dijual di dark web dan digunakan untuk berbagai kejahatan, seperti pencurian identitas dan penipuan keuangan.

📌 b. Penjualan Kredensial Login

Banyak akun bisnis yang diretas karena penggunaan password yang lemah atau diretas melalui phishing. Setelah berhasil dicuri, data login ini biasanya dijual di dark web kepada pihak yang ingin menyalahgunakannya.

📌 c. Layanan Serangan Siber

Di dark web, siapa pun bisa membeli jasa peretasan, seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service) untuk melumpuhkan website kompetitor atau ransomware untuk mengunci data perusahaan hingga tebusan dibayarkan.

📌 d. Phishing dan Rekayasa Sosial

Penjahat siber di dark web juga sering menjual database email dan nomor telepon untuk keperluan phishing. Mereka dapat mengirimkan email palsu yang meniru perusahaan tertentu untuk mencuri informasi sensitif dari pelanggan atau karyawan.

4. Cara Melindungi Bisnis dari Ancaman Dark Web

Agar bisnis tetap aman dari ancaman dark web, berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:

🔐 a. Gunakan Multi-Factor Authentication (MFA)

Jangan hanya mengandalkan password! Gunakan autentikasi dua faktor (MFA) untuk mengamankan akun bisnis dari pencurian kredensial.

🛡️ b. Monitoring Dark Web

Gunakan layanan dark web monitoring untuk mendeteksi apakah data bisnis Anda telah bocor dan beredar di dark web.

📚 c. Edukasi Karyawan tentang Keamanan Siber

Pastikan semua karyawan memahami bahaya phishing, malware, dan pencurian data, serta bagaimana cara menghindarinya.

🚀 d. Backup Data Secara Berkala

Pastikan Anda memiliki backup data yang terenkripsi untuk meminimalkan dampak serangan ransomware.

📜 e. Patuhi Regulasi Keamanan Data

Ikuti standar keamanan seperti ISO 27001, GDPR, atau regulasi lokal untuk meningkatkan perlindungan data bisnis.

Kesimpulan & Call to Action (CTA)

Dark web memang hanya 5% dari total internet, tetapi dampaknya bagi bisnis sangat besar. Kebocoran data, layanan hacking, dan transaksi ilegal bisa mengancam kelangsungan perusahaan Anda. Oleh karena itu, setiap bisnis harus memperkuat keamanan siber mereka untuk menghindari risiko yang berasal dari dark web.

🔹 Jangan biarkan bisnis Anda menjadi target serangan! Hubungi Beeza untuk solusi keamanan siber terbaik yang dapat melindungi perusahaan Anda dari ancaman dunia maya.