Blog

Tips Menghindari Phishing dan Pencurian Data Online

Phishing merupakan suatu upaya untuk menggali data-data pribadi seseorang. Phishing biasanya dilakukan oleh oknum yang mengaku dari lembaga resmi, kemudian berusaha untuk menghubungi korbannya melalui telepon, email atau pesan teks.  Pelaku akan menanyakan data sensitif korban untuk mengakses akun penting yang dapat mengakibatkan pencurian identitas hingga kerugian finansial. 

Berdasarkan sumber data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) September 2020, penipuan online menjadi salah satu kejahatan yang paling banyak dilaporkan. Selain itu, hasil penelitian GBG menemukan bahwa Pemalsuan Identitas (55%) dan Pencurian Identitas (53%) masuk bersamaan dengan money mule dalam jenis penipuan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di Indonesia tahun 2021. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih waspada terhadap segala bentuk penipuan online terutama phishing dan pencurian data dengan modus yang semakin beragam. 

Berikut tips yang dapat Anda lakukan untuk menghindari phishing dan pencurian data online:

  1. Jaga kerahasiaan data pribadi 

Maraknya kasus kebocoran data menjadi peringatan bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kerahasiaan data pribadi. Hindari  share atau upload foto identitas diri (KTP/SIM/NPWP/Paspor) termasuk selfie ke berbagai platform media sosial, website dan aplikasi yang Anda tidak kenal. Data-data tersebut dapat dengan mudah dicuri oleh penjahat siber. Waspadalah dengan media sosial/website/aplikasi abal-abal yang dibuat sangat mirip dengan akun resminya.

Selain itu, data lain yang penting dan wajib untuk Anda jaga adalah user ID, Password, kode OTP, Pin ATM, dan nomor CVV (3 digit angka di bagian kartu kredit dan debit). Hindari menggunakan kata sandi atau password yang sama untuk semua akun digital Anda, seperti email, akun perbankan, akun e-commerce, akun dompet digital dan lain sebagianya. Rajinlah memperbaharui password, pin ATM Anda setiap 3 bulan sekali dan maksimal enam bulan sekali agar keamanan terjaga. Anda juga tidak boleh memberikan informasi kode OTP kepada siapa pun, baik keluarga, kerabat dekat, bahkan pihak pengirim kode apalagi yang mengaku sebagai karyawan/perwakilan dari perusahaan yang mengirimkan kode OTP tersebut.

  1. Jaga keamanan perangkat pribadi

Jangan sembarangan mengunduh aplikasi di smartphone, tablet, laptop atau komputer, sebab hal ini bisa menyebabkan Anda menjadi sasaran kejahatan phishing. Apalagi saat ini ada banyak aplikasi yang bisa di unduh secara gratis dari Google Play Store maupun iOS Apple. Agar perangkat Anda aman, rajinlah melakukan update sistem dan antivirus pada perangkat (smartphone/ tablet/ laptop, komputer). Selain itu, jika Anda ingin mengganti perangkat lama dengan yang baru, pastikan hapus semua aplikasi dan riwayat pemakaian yang berkaitan dengan data pribadi, kemudian lakukan reset perangkat agar data-data pribadi Anda tidak berpindah tangan atau dimanfaatkan oleh pihak yang akan merugikan.

  1. Cermat dalam melakukan transaksi

Cek link URL situs website dengan teliti sebelum login maupun transaksi online apapun. Lihat, apakah sudah dimulai dengan ‘https’, yang secara sederhana bisa diartikan web tersebut secure (aman). Apabila ada hal yang mencurigakan, sebaiknya batalkan untuk login/transaksi. Sebaliknya, jika Anda telah berhasil melakukan transaksi atau kegiatan apapun secara online, pastikan tidak lupa untuk check out atau log-out setelah melakukan transaksi agar terhindar dari aksi penyusupan penjahat digital. 

Selain itu, Anda juga perlu berhati-hatilah ketika menggunakan WiFi umum ataupun VPN gratisan. Pastikan jaringan Wifi dan VPN yang aman sebelum melakukan transaksi. Hal ini bisa menghindarkan potensi kejahatan phising yang bisa mencuri data-data pribadi tanpa Anda sadari.

  1. Waspada terhadap tawaran hadiah, diskon dan promosi

Semua orang pasti tidak akan menolak jika memenangkan hadiah atau diskon besar. Namun jika Anda memenangkannya secara tiba-tiba, Anda wajib waspada sebab bisa jadi ini adalah umpan dari pelaku penipuan online. Agar tidak terjebak penipuan online seperti ini, sebaiknya jangan mudah tergiur dengan tawaran hadiah atau diskon melalui SMS, WhatsApp, email, media sosial hingga telepon. 

Ketika mendapatkan email newsletter promosi, email informasi, lowongan kerja dan lain sebagainya, Anda wajib waspada dan perhatikan alamat e-mail dengan saksama. Pasalnya, ada banyak modus penipuan phishing pencurian data pribadi yang gencar dikirimkan via email palsu alias email tersebut bukan dari pihak resmi. Hindari langsung merespon email tersebut maupun mengklik link tautan yang ada di dalam email tersebut demi keamanan data Anda.

Setelah mengetahui cara menghindar dari pencurian data dan penipuan online, kini Anda selangkah lebih maju dan aman. Tak perlu panik, apabila mengalami atau menemukan hal yang mencurigakan, sebaiknya segera melakukan konformasi atau lapor kepada pihak terkait. Jaga keamanan data digital Anda sebab hal ini menjadi tanggung jawab pribadi setiap orang.

Beeza sebagai perusahaan penyedia solusi sistem integrasi dapat membantu proses biometrik dengan layanan verifikasi, identifikasi dan verifikasi jaringan yang kami miliki untuk mencegah adanya penipuan online. Produk dan solusi dari Beeza memiliki kelebihan dalam sistem biometrik yang akurat. Segera hubungi kami untuk informasi dan pemesanan.